Kamis, 05 Desember 2013

Bayiku prematur

Tidak semua wanita menikah diizinkan Tuhan untuk melahirkan anak yang kurang bulan. Aku adalah salah satu ibu yang beruntung melahirkan anakku, walau anakku masi 7 bulan kandungan. Puji Tuhan, tanggal 6 Agustus 2013, lahir putri pertama kami yang cantik yang diprediksi dokter lahir bulan Oktober 2013 dengan berat 1,7 kg.

Sungguh anugerah terbesar melihatnya lahir ke dunia ini dengan sehat. Namun karena tubuhnya yang masih sangat kecil, dia harus berada diinkubator dengan selang infus dikepalanya, dan selang minum di mulutnya. Hati siapa yang tega melihat seorang bayi diperlakukan demikian, tapi untuk kebaikan dan kesehatannya, kami mengikuti seluruh prosedur perawatan rumah sakit. Setiap pagi aku menangis, karena belum bisa menggendong anakku. Tapi kami bersyukur, setiap bidan dan  perawat yang merawat anak kami selalu bilang anak kami sehat dan sangat aktif. Selama 2 minggu dia berada diinkubator.




Tak ada persiapan apapun yang sempat kami lakukan, tapi kekuatan doa dari orang-orang yang mengasihi kami, orang tua, kakak dan abang, saudara-saudara sepelayanan, keluarga kecil kami bisa melewati semuanya. Sejak saat itu, suamiku terus mencari informasi di internet mengenai bayi prematur. Bagaimana perawatannya, menggendongnya, bahkan hal-hal apa saja yang bakal kami hadapi. Ternyata yang paling ditakuti dari kelahiran bayi prematur ini adalah kedinginan. Itu sebabnya bayi kami dimasukkan ke inkubator yang mempunyai suhu rahim sekitar 33 derajat celsius.

Setiap pagi dan malam kami mendampingi anak kami. Agar berat badannya bisa naik cepat, asupan ASI sangat diperlukannya. Menggendongnya dengan metode kangguru dan mengelusnya juga sangat baik untuk berkembangnya badan bayi.

Bagi para calon ibu, jangan takut bila terjadi kelahiran prematur. Banyak informasi via internet dan buku yang dapat menolong kita untuk mengasuh bayi prematur.

Sekarang usianya 4 bulan, untuk hitungan bayi pada umumnya masih 2 bulan. Tapi aku sungguh bersyukur memiliki anak yang sehat dan kuat seperti dia. Ketakutan dan kesedihan kami terbalaskan dengan setiap pagi kami melihat semakin hari bayi kami semakin pintar, cantik, sehat dan kuat. Sekarang dia sangat suka tertawa dan tersenyum, uda mulai mengoceh, kaki dan tanggannya selalu bergerak aktif.


Dialah keajaiban Tuhan bagi kami, Tehillah Victory Panjaitan.

Selasa, 22 Januari 2013

Pantai Kahona - Barus






Berkunjung ke kota Barus dikarenakan ada sodara yang meninggal. Setelah selesai acara penguburan, kami sekeluarga berjalan-jalan ke Pantai Kohana. Dikarenakan kmi datang hari Sabtu dan ternyata suasana panatai sepiiiii.... ternyata kota Kahona ramai didatangi hari Minggu dan libur... Banyak pondok-pondok di tepi pantai. dengan pasir coklat, pantai dengan ombak yang ramah untuk berenang. Kesan pertama ke pantai ini, sama seperti pantai-pantai lainnya yang kurang disentuh sebagai objek pariwisata yang harus dikembangkan.